FENOMENA seorang pensiunan pns diangkat untuk memangku jabatan strategis di pemerintahan sebaiknya dipertimbangkan masak-masak dan hal seperti ini harus segera dihentikan oleh pengambil kebijakan dan kalangan DPR yang mewakili rakyat periode 2009-2014.
Kebijakan seperti ini akan menjadi preseden buruk dalam menata pemerintahan yang bersih dan profesional, karena menghambat perkembangan masa depan anak bangsa yang sudah dididik memakai biaya negara atau uang rakyat.
Kalau pun mereka yang sudah pensiun dari pns ingin kembali mengabdikan dirinya pada pemerintah dan rakyat bisa saja melalui jalur politik di setiap musim Pemilu atau Pilkada.
Sebab, kalau pensiunan masih diberikan kelonggaran dan kesempatan memangku sebuah jabatan dipemerintahan. Maka apalah artinya, seorang pns aktif meniti karir dan mengikuti jenjang pendidikan karir seperti, Adum, Adumlah, Spama, Spamen dan Suspim dlsb yang cukup banyak menyedot biaya, kalau toh akhirnya mereka diganjal oleh orang yang sudah pensiun.
Masalah tersebut merupakan salah satu pekerjaan rumah (PR) anggota DPR periode 2009-2014 pada pihak eksekutif untuk memberikan saran menghentikannya, karena kebijakan ini dapat menghambat bahkan mematikan karir pns yang masih aktif.
Selama ini sering terdengar ditelinga kita, "ah itu bapak yang ingin memakai, jadi itu hak prerogatif beliau" mungkin ada benarnya juga pendapat itu. Tapi, apakah dari sekian banyak pns yang golongan dan pangkatnya sudah memenuhi standarisasi persyaratan untuk memangku sebuah jabatan, tidak satupun ada yang jenius seperti otak PENSIUNAN itu?, aneh rasanya dan kedengarannya kalau itu iyah.
Apalagi kalau si pensiunan itu tadi pernah terbuang oleh "Bapak" terdahulu, itu tambah lebih aneh lagi. Semoga tulisan ini membuka mata hati "Bapak" dan kalangan DPR periode 2009-2014. Berikanlah kesepatan pada pns aktif. *****
Minggu, 18 Oktober 2009
Ingat Suami, Saat Di Padang Arafah

IBADAH Haji merupakan salah satu anugerah yang berikan Allah SWT kepada umatnya yang diridhoinya untuk melaksankannya. Satu tahun sudah anugerah itu berlalu, Hj Suhayati AMd (59), dipanggil Allah SWT menunaikan Rukun Islam ke-5. perasaan senang bercampur haru menjadi satu, betapa tidak, disaat hari bahagia, semua jamaah haji kloter 01 Gelombang ke-2 berdua bersama suami atau istri masing-masing, namun Hj Suhayati AMd, harus rela berangkat tanpa suami tercinta Mulyadi yang telah pergi (Almarhum red).
Sejak menginjakkan kaki di tanah suci Mekkah, terasa Allah sangat dekat, nikmat Allah sungguh tak dapat diukur, manusia sangat kecil, bahkan hanya sebutir pasir di tengah gurun, semua titipan Allah SWT sangat kecil bagi-Nya, walaupun jabatan, kedudukan dan pangkat di dunia menjadi kebanggaan.
"Ketika Thawaf Allah SWT memudahkan jalannya, dibawah terik matahari yang menyengat, ditengah kerumunan jutaan manusia, Allah SWT menunjukkan nikmat-Nya begitu nyata, tak ada penghalang berarti, melewati ribuan bahkan jutaan orang, dan akhirnya berhasil menyentuh batu surga tersebut, "ujarnya bahagia.
Saat di padang arafah, lanjut bercerita, hatinya sangat tersentuh ketika mendengarkan kalimat-kalimat suci yang keluar dari mulut kaum muslim disekitarnya yang mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil, bahkan tak terasa air matapun bercucuran membasahi pipih.
"Linangan ayo mata ika, mengingatke aku tenga suamiku tercinte yang tlah bahagia di pangkuan Allah SWT,"ujarnya dengan logat pegagan penuh haru.
Bu hajjah yang dipercaya sebagai pimpinan regu yang berjumlah puluhan orang ini, juga tak lupa mendoakan anak dan cucunya, ia berharap agar tetap tegar menghadapi ujian dari Allah SWT, percayalah selalu ada hikmah dari apa yang telah diberikan Allah SWT kepada kita semua.(jep)
Nurul Hobby Maem Bakso

Assalamualaikum friends.....
Hallo temen-temen yang manis sepenjuruh Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir dan dimana-pun berada pembaca setia rubrik "Buah Hati" SK "Agung Post".
Perkenalkan nama ku, Nurul Husna, akrab dipanggil Nurul. Kelahiran di desa Tambanganrambang tepatnya di kediaman Ibu Bidan yang telah berjasa namanya ibu Mega Zulhipani itu lho......
Tanggal kelahiranku 20 Juni 2006 lalu, kalau Papa Nurul namanya Andrian dan Mama namanya Santi dan merupakan putri pertama yang imut-imut, hehehe
Oo iya Our Friends, Ntar kalau ulang tahun Nurul, jangan lupa kirim kado nya ya temen-temen ke alamat ini ni (Perumahan PT Bumi Rambang Kramajaya/BRK Rambangkuang OI, blok D1).
Kalo makanan favorit Nurul sich, Bakso dan mie goreng (ngak pake kuah kaleee) dan minumnya susu, disamping Nurul hobinya suka jajan, tapi nggak banyak-banyak kok jajannya cuma seribu aja tapi ngak sekali dan harus dapet semua (nah lho), kalo orang tua atau nenek nagak mau kasih seribu lagi, nurul minta 500 perak aja dech. itung-itung gak da seribu, lima ratus-pun jadi.Hehehe.......
Kalo hiburan, Nurul hobinya naek Komedi Putar atau dikener dengan Kuda-kudaan Keliling.(entar jatoh lho)
Sooo kalo Nurul sudah besar nanti cita-cita ingin jadi orang berguna bagi Nusa, bangsa, Negara dan Agama serta Berbakti pada orang tua. amiiiiiiiiin.
Oc Friends, entar kapan-kapan kita sambung lagi yaaaa? salam persahabatan dan perkenalan serta semoga SK "Agung Post" semoga tetap jaya dan eksis. Wassalam.
Harapan Si Penjaga Open Roti
Minta Pemerintah Perhatikan Rakyat Kecil
Ditulis : Wanche XP
MESKIPUN hanya berijazahkan Sekolah Dasar (SD) tidak membuat dirinya minder dalam bergaul bahkan untuk bekerja. Afrizal (14) yang sering disapa rekan-rekan kerja dengan panggilan akrap, Ijal Tambi, karena dia dikaruniai kulit gelap yang berotot.
Pria kelahiran Desa Tambang Rambang, Kecamatan Rambang Kuang, sejak setahun terakhir sebagai salah seorang tenaga andalan perusahaan Home Industri Roti Sera, di Komplek Griya Cipta Utama Indralaya, Ogan ilir. Hembusan uap panas open roti tak membuat dirinya lemah dalam melaksanakan tugas dan merasa takut, bahkan dia enjoy saja walaupun sekali-sekali menjauh dari mesin karena menyeka kerimngat yang mengucur dari wajahnya.
"Ya udah biasa Wan kayak gini, jadi gak perlu takut. Alhamdulillah saya bisa begawe disini," tuturnya sambil mengotak atik tombol open panggangan roti dengan semangat, saat ditemui wartawan "Agung Post" di ruang kerjanya, belum lama ini.
Dengan penghasilan yang lumayan, dirinya yang kini masih berstatus lajang terkadang menyisihkan penghasilan untuk ditabung bahkan dikirimkan ke ibunya yang tinggal di desa. "Aku ni nabung Wan kalu kagek nak bebini, dak nyaroi umak di dusun," kata Ijal Tambi sambil memegang pundak wartawan "Agung Post" dengan gayanya berseloro.
Wajah yang polos dengan penampilan bersahaja gaya petinju Muhammad Ali, Ijal Tambi, dikenal sosok ramah dan ringan tangan. Walaupun rasa capek yang kerap ia rasakan, namun dirinya tetap berusaha memberikan yang terbaik dalam melaksanakan pekerjaannya dan bahkan dirinya sering membantu rekan kerja lain dalam menyelesaikan tugas. Mudah-mudahan, Mak Sera dan Yuk Sera dak lamo lagi naikkan pulo gajiku, harap ijal seraya menekan tombol HP barunya, ecaknyo tu nelpon cewek...jal-jal cak idak bae, hebat jugo awak ni, celetuk Mang Kadim sambil nyuil pinggangnyo dari belakang.
"Betul, Ijal terkadang melok membungkus roti dan menyusun roti kedalam keranjang, meski bukan tugasnya" kata, Edy, rekan seprofesinya.
Pada saat kecil dirinya mengaku bercita-cita ingin menjadi Tentara tapi apalah daya harapan itu kini hanya menjadi sebuah angan-angan yang tak mungkin diwujudkan, krisis menimpa perekonomian keluarganya berimbas pada dirinya yang mau tidak mau harus menerima kenyataan ini. Cuma masih ado arepan kalu bae pacak jadi Satpam, tutur Ijal yang katanya sekarang sedang ikut paket B dan mudah-mudahan pacak ke Paket C.
Ijal, yang pada saat itu sedikit mengalami defresi kemudian bangkit kembali berkat bantuan moral kedua orang tua yang selalu mendukungnya untuk bersemangat menjalani hidup yang penuh tantangaan ini.
Kepada pemerintahan dirinya berharap untuk memperhatikan rakyat kecil seperti dirinya, karena kesejahteraan rakyat kecil amat penting ketimbang yang lainya.
"Kan katanya pemerintah itu, bekerja untuk rakyat kecil pas kampanye. Tolong dong dibuktikan, jangan tebar semyum, duit, dan janji pada saat itu saja oke," ujarnya mengakhiri.
Wajar Pejabat Sekda Itu Pensiunan?
idhamsyarief
BERITA Lepas ini sekedar mengingatkan untuk lebih membuka mata hati baperjakat eksekutif dan pengambil kebijakan serta para anggota legislatif 2009-2014. Dan ini bukanlah merupakan sponsor apalagi pesanan dari orang perorang yang menginginkan jabatan- jabatan strategis. Tapi, semata-mata berangkat dari penglihatan secara kasat mata, untuk kepedulian terhadap pns-pns belum pensiun (aktif) yang profesional dan telah dididik dengan menghabiskan biaya negara atau uang rakyat melalui berbagai jenjang pendidikan karir seperti, Adum, Adumlah, Spama, Spamen serta kursus-kursus kepemimpinan dan lain sebagainya.
Melihat kenyataan, ada dibeberapa Pemkab negeri ini para pejabatnya masih mengangkat pns pensiun yang diperpanjang masa tugasnya untuk menduduki berbagai jabatan dan jabatan strategis seperti Sekretaris daerah (sekda). Sehingga, banyak kalangan pns aktif yang pangkat dan golongannya sudah memenuhi standar jabatan terganjal oleh orang-orang yang seolah tenaganya diperlukan dengan alasan klasik "tenaganya dibutuhkan."
Mungkin kalau sipejabat itu sebelum MPP sudah menduduki jabatan tersebut wajar saja kalau diperpanjang masa tugasnya paling tidak setahun untuk mempersiapkan tenaga pengganti yang depinitif.
Tapi, kalau seorang pejabat MMP yang sebelumnya bukan menduduki jabatan lebih tinggi seperti jabatan Sekda, lantas diperpanjang untuk menjadi PLT Sekda rasanya perlu dipertimbang lebih jauh dan lebih dalam, tutur si pesulap ditivi saat menidurkan audiennya.
Karena pejabat muda-muda dan profesional yang mengantri masih cukup banyak berharap. Memang mereka tidak akan meminta-minta bahkan akan diam seribu bahasa, sebab ini adalah buah ranum SIMALAKAMA, pertaruhannya antara bapak dan emak bila berani angkat bicara.
Kalau dipikir, dari sekian banyak antrian pns aktif yang sudah memenuhi standar kepangkatan dan golongannya untuk menududuki kursi empuk jabatan strategis seperti, Sekda atau Kepala Dinas termasuk Asisten. Rasanya tidak mungkin satupun diantara antriam panjang pns aktif itu tidak ada yang bisa "terpilih" untuk menduduki jabatan-jabatan strategis tersebut. Apalagi jenjang pendidikan pormal mereka itu, rata-rata S2 bahkan ada yang senior berpengalaman dan belum pernah ditelantarkan oleh pengambil kebijakan sebelumnya.
Kalaupun ada alasan mereka yang pensiun itu tenaganya diperlukan, bisa saja ditunjuk sebagai STAF AHLI di Pemda bukan ditempatkan sebagai pejabat strategis seperti PLT Sekda. Atau si pensiunan itu dianjurkan untuk mengabdikan tenaga dan pikirannya melalui jalur partai politik (parpol) di ajang musim Pemilu 2014 atau ikut bertarung di Pilkada Ogan Ilir 2010 nanti.
Mudah-mudahan kalangan DPRD 2009-2014 akan menyarankan atau mengingatkan Baperjakat Ekskutif dan Pengambil Kebijakan. Agar kedepan ini tidak adalagi istilah pejabat Sekda PLT atau pengisi jabatan lowong dengan tenaga pensiunan, walaupun tenaga pensiunan tetap akan diberdayakan dikantor Pemda dudukan mereka di kursi STAF AHLI. Semoga.
BERITA Lepas ini sekedar mengingatkan untuk lebih membuka mata hati baperjakat eksekutif dan pengambil kebijakan serta para anggota legislatif 2009-2014. Dan ini bukanlah merupakan sponsor apalagi pesanan dari orang perorang yang menginginkan jabatan- jabatan strategis. Tapi, semata-mata berangkat dari penglihatan secara kasat mata, untuk kepedulian terhadap pns-pns belum pensiun (aktif) yang profesional dan telah dididik dengan menghabiskan biaya negara atau uang rakyat melalui berbagai jenjang pendidikan karir seperti, Adum, Adumlah, Spama, Spamen serta kursus-kursus kepemimpinan dan lain sebagainya.
Melihat kenyataan, ada dibeberapa Pemkab negeri ini para pejabatnya masih mengangkat pns pensiun yang diperpanjang masa tugasnya untuk menduduki berbagai jabatan dan jabatan strategis seperti Sekretaris daerah (sekda). Sehingga, banyak kalangan pns aktif yang pangkat dan golongannya sudah memenuhi standar jabatan terganjal oleh orang-orang yang seolah tenaganya diperlukan dengan alasan klasik "tenaganya dibutuhkan."
Mungkin kalau sipejabat itu sebelum MPP sudah menduduki jabatan tersebut wajar saja kalau diperpanjang masa tugasnya paling tidak setahun untuk mempersiapkan tenaga pengganti yang depinitif.
Tapi, kalau seorang pejabat MMP yang sebelumnya bukan menduduki jabatan lebih tinggi seperti jabatan Sekda, lantas diperpanjang untuk menjadi PLT Sekda rasanya perlu dipertimbang lebih jauh dan lebih dalam, tutur si pesulap ditivi saat menidurkan audiennya.
Karena pejabat muda-muda dan profesional yang mengantri masih cukup banyak berharap. Memang mereka tidak akan meminta-minta bahkan akan diam seribu bahasa, sebab ini adalah buah ranum SIMALAKAMA, pertaruhannya antara bapak dan emak bila berani angkat bicara.
Kalau dipikir, dari sekian banyak antrian pns aktif yang sudah memenuhi standar kepangkatan dan golongannya untuk menududuki kursi empuk jabatan strategis seperti, Sekda atau Kepala Dinas termasuk Asisten. Rasanya tidak mungkin satupun diantara antriam panjang pns aktif itu tidak ada yang bisa "terpilih" untuk menduduki jabatan-jabatan strategis tersebut. Apalagi jenjang pendidikan pormal mereka itu, rata-rata S2 bahkan ada yang senior berpengalaman dan belum pernah ditelantarkan oleh pengambil kebijakan sebelumnya.
Kalaupun ada alasan mereka yang pensiun itu tenaganya diperlukan, bisa saja ditunjuk sebagai STAF AHLI di Pemda bukan ditempatkan sebagai pejabat strategis seperti PLT Sekda. Atau si pensiunan itu dianjurkan untuk mengabdikan tenaga dan pikirannya melalui jalur partai politik (parpol) di ajang musim Pemilu 2014 atau ikut bertarung di Pilkada Ogan Ilir 2010 nanti.
Mudah-mudahan kalangan DPRD 2009-2014 akan menyarankan atau mengingatkan Baperjakat Ekskutif dan Pengambil Kebijakan. Agar kedepan ini tidak adalagi istilah pejabat Sekda PLT atau pengisi jabatan lowong dengan tenaga pensiunan, walaupun tenaga pensiunan tetap akan diberdayakan dikantor Pemda dudukan mereka di kursi STAF AHLI. Semoga.
Bupati OKI Sambut Gubernur Sumsel
Hadiri HUT Kabupaten OKI ke-64 di Kayuagung
Pengantar Redaksi
HARI kelahiran yang diperingati setiap orang tentu mempunyai makna tersendiri, apalagi yang berulang tahun adalah sebuah Kabupaten yang telah terbentuk puluhan tahun lalu, seperti halnya Kabupaten OKI yang sedang memperingati hari jadinya ke-64 yang dilaksanakan dengan sukses dan meriah di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten OKI, baru-baru ini. Berikut laporan Hajib, wartawan "Agung Post" yang dirangkum dalam bentuk tulisan dan visualisasi.
PROSESI yang digelar dalam rapat paripurna istimewa VII DPRD Kabupaten OKI dalam rangka hari jadi OKI ke-64 dibuka oleh Ketua DPRD OKI, Ir H Yusuf Mekki MM, dengan hikmat yang dihadiri Gubernur Sumsel, Ir H Alex Noerdin SH, Bupati OKI, Ir H Ishak Mekki, Wakil Bupati OKI, Engga Dewata Zainal, Unsur Muspida, Beberapa Kepala Instansi Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemkab OKI, Camat dan Lurah dalam wilayah Kabupaten OKI, LSM dan wartawan media massa baik elektronik maupun cetak.
Saat membuka rapat istimewa tersebut, Ketua DPRD OKI, Ir H Yusuf Mekki MM mengatakan, pada hari jadi OKI ke-64 ini, sebagai lembaga yang bertanggung jawab melaksanakan fungsi legeslasi, pengawasan dan anggaran, DPRD OKI terus berupaya mengemban amanat tersebut dengan sekuat tenaga, walaupun tugas berat itu terkadang menemui kendala dalam pelaksanaannya.
Dan lanjutnya, ucapan terima kasih kepada Bupati OKI, Ir H Ishak Mekki MM yang telah peduli terhadap korban gempa di Provinsi Sumatera Barat, wujud kepedulian tersebut telah ditujukkan Bupati OKI dalam bentuk pengiriman tim medis dan relawan serta bantuan berupa material dan dana. Semoga dapat bermanfaat sekedar meringankan beban berat saudara kita di Sumatera Barat.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Ir H Alex Noerdin SH, dalam pengarahannya mengatakan, memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas semua prestasi yang telah dicapai Kabupaten OKI, terutama pada saat kepemimpinan Bupati OKI, Ir H Ishak Mekki MM, namun diharapkan tidak cepat puas atas prestasi tersebut, karena itu harus selalu dievaluasi untuk perbaikan ke depan, apalagi nantinya ada event besar yaitu Jambore Nasional 2011 yang dipercayakan tuan rumahnya kepada Kabupaten OKI.
Program berobat, lanjutnya menjelaskan, dan sekolah gratis yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sumsel, masing-masing Kabupaten harus selalu meningkatkan kualitas pelayanannya, tidak hanya sekedar program namun yang lebih penting adalah wujud nyata dalam pelaksanaannya, termasuk bantuan gubernur yang diserahkan kepada kepala desa dalam wilayah OKI yang total jumlah lebih dari 4,7 Milyar, agar dikelola dengan baik dan dipertanggungjawabkan sesuai aturan yang berlaku.
Pada kesempatan bahagia ini, Bupati OKI, Ir H Ishak Mekki MM, dalam sambutannya mengatakan, dengan mengangkat tema melalui hari jadi Kabupaten OKI ke-64, kita tingkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan kebersamaan dalam mewujudkan OKI yang mandiri, sejahtera, beriman dan berkualitas, dimana prestasi yang dicapai Kabupaten OKI semua itu tidak terlepas dari kerja sama semua unsur pemerintah dengan masyarakat OKI tercinta.
"Alhamdulillah sejak masa periode saya, Kabupaten OKI mendapat penghargaan Adipura sebanyak tiga kaliberturut-turut, mudah-mudahan tahun depan dapat dipertahankan, "tutur Ishak lugas.
Dan selanjutnya, Gubernur Sumsel dan Bupati OKI melakukan ramah tamah dengan para undangan di kediaman Bupati OKI. Disela-sela acara ramah tamah tersebut, Gubernur Sumsel, Ir H Alex Noerdin SH, dalam wawancara langsung kepada "Agung Post" mengatakan, bantuan gubernur yang diberikan adalah amanat dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat.
Pengantar Redaksi
HARI kelahiran yang diperingati setiap orang tentu mempunyai makna tersendiri, apalagi yang berulang tahun adalah sebuah Kabupaten yang telah terbentuk puluhan tahun lalu, seperti halnya Kabupaten OKI yang sedang memperingati hari jadinya ke-64 yang dilaksanakan dengan sukses dan meriah di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten OKI, baru-baru ini. Berikut laporan Hajib, wartawan "Agung Post" yang dirangkum dalam bentuk tulisan dan visualisasi.
PROSESI yang digelar dalam rapat paripurna istimewa VII DPRD Kabupaten OKI dalam rangka hari jadi OKI ke-64 dibuka oleh Ketua DPRD OKI, Ir H Yusuf Mekki MM, dengan hikmat yang dihadiri Gubernur Sumsel, Ir H Alex Noerdin SH, Bupati OKI, Ir H Ishak Mekki, Wakil Bupati OKI, Engga Dewata Zainal, Unsur Muspida, Beberapa Kepala Instansi Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemkab OKI, Camat dan Lurah dalam wilayah Kabupaten OKI, LSM dan wartawan media massa baik elektronik maupun cetak.
Saat membuka rapat istimewa tersebut, Ketua DPRD OKI, Ir H Yusuf Mekki MM mengatakan, pada hari jadi OKI ke-64 ini, sebagai lembaga yang bertanggung jawab melaksanakan fungsi legeslasi, pengawasan dan anggaran, DPRD OKI terus berupaya mengemban amanat tersebut dengan sekuat tenaga, walaupun tugas berat itu terkadang menemui kendala dalam pelaksanaannya.
Dan lanjutnya, ucapan terima kasih kepada Bupati OKI, Ir H Ishak Mekki MM yang telah peduli terhadap korban gempa di Provinsi Sumatera Barat, wujud kepedulian tersebut telah ditujukkan Bupati OKI dalam bentuk pengiriman tim medis dan relawan serta bantuan berupa material dan dana. Semoga dapat bermanfaat sekedar meringankan beban berat saudara kita di Sumatera Barat.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Ir H Alex Noerdin SH, dalam pengarahannya mengatakan, memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas semua prestasi yang telah dicapai Kabupaten OKI, terutama pada saat kepemimpinan Bupati OKI, Ir H Ishak Mekki MM, namun diharapkan tidak cepat puas atas prestasi tersebut, karena itu harus selalu dievaluasi untuk perbaikan ke depan, apalagi nantinya ada event besar yaitu Jambore Nasional 2011 yang dipercayakan tuan rumahnya kepada Kabupaten OKI.
Program berobat, lanjutnya menjelaskan, dan sekolah gratis yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Sumsel, masing-masing Kabupaten harus selalu meningkatkan kualitas pelayanannya, tidak hanya sekedar program namun yang lebih penting adalah wujud nyata dalam pelaksanaannya, termasuk bantuan gubernur yang diserahkan kepada kepala desa dalam wilayah OKI yang total jumlah lebih dari 4,7 Milyar, agar dikelola dengan baik dan dipertanggungjawabkan sesuai aturan yang berlaku.
Pada kesempatan bahagia ini, Bupati OKI, Ir H Ishak Mekki MM, dalam sambutannya mengatakan, dengan mengangkat tema melalui hari jadi Kabupaten OKI ke-64, kita tingkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan kebersamaan dalam mewujudkan OKI yang mandiri, sejahtera, beriman dan berkualitas, dimana prestasi yang dicapai Kabupaten OKI semua itu tidak terlepas dari kerja sama semua unsur pemerintah dengan masyarakat OKI tercinta.
"Alhamdulillah sejak masa periode saya, Kabupaten OKI mendapat penghargaan Adipura sebanyak tiga kaliberturut-turut, mudah-mudahan tahun depan dapat dipertahankan, "tutur Ishak lugas.
Dan selanjutnya, Gubernur Sumsel dan Bupati OKI melakukan ramah tamah dengan para undangan di kediaman Bupati OKI. Disela-sela acara ramah tamah tersebut, Gubernur Sumsel, Ir H Alex Noerdin SH, dalam wawancara langsung kepada "Agung Post" mengatakan, bantuan gubernur yang diberikan adalah amanat dan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat.
Pemberian Suara di Pilkada Masih Mencoblos

Jakarta, Agung Post
Sistim pemberian suara dalam Pemilu Langsung Kepala Daerah (Pilkada) sementara ini tetap dengan cara mencoblos mengingat penggunaan sistim centang (v) yang diusulkan belum terakomodasi. Demikian Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Abdul Hafis Anshary, kepada Pers di Jakarta, Selasa kemarin.
Dan lanjutnya, cara pemberian suara mencoblos masih diberlakukan sesuai dengan UU 52 Tahun 2004 tentang Pilkada, yang isinya mengatur dengan mencoblos dan hingga saat ini belum ada perubahan. "Penandaan pada surat suara tidak bisa diubah, kecuali ada revisi undang-undang atau peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu)," terang Hafis usai pembukaan Rakornas dalam rangka memantapkan koordinasi menjelang Pilkada 2009.
Masih katanya, kita, KPU maksudnya, tidak dapat mengakomodasi perubahan penetapan cara penandaan pada surat suara tersebut selama belum ada perubahan ketetapan dalam undang-undang.
Memang sebelumnya, ada usulan agar cara penandaaan surat suara pada Pilkada sama dengan Pemilu legislatif (Pileg) dan Pilpres 2009 yaitu dengan cara mencentang (V) maupun tanda lainnya yang diatur dalam peraturan KPU. Hal itu dilakukan agar tidak membingungkan pemilih.
Tapi, sistim mencetang bisa saja dilakukan asal ada perubahan dalam undang-undang agar ada payung hukumnya,"Kita inginnya disesuaikan (cara penandaan) tapi harus mengubah undang-undang dulu. Karena peraturan KPU tidak boleh melanggar undang-undang," cetus Ketua KPU itu.
Sementara itu, disaat bersamaan ketika diminta keterangan, Mendagiri, Mardiyanto menegaskan, wacana penerbitan perppu untuk penyelenggaraan Pilkada masih terlalu dini untuk dibahas. Sebab, katanya, perppu tersebut bisa saja dibahas dan dikeluarkan apabila terjadi masalah yang sangat mendesak demi untuk mengatasinya.
"Perppu masih terlalu pagi. Itu (perppu) merupakan pamungkas, kalau betul-betul mendesak," tegas Abdul Hafis mantap. (net/ap).
Langganan:
Komentar (Atom)