Minta Pemerintah Perhatikan Rakyat Kecil
Ditulis : Wanche XP
MESKIPUN hanya berijazahkan Sekolah Dasar (SD) tidak membuat dirinya minder dalam bergaul bahkan untuk bekerja. Afrizal (14) yang sering disapa rekan-rekan kerja dengan panggilan akrap, Ijal Tambi, karena dia dikaruniai kulit gelap yang berotot.
Pria kelahiran Desa Tambang Rambang, Kecamatan Rambang Kuang, sejak setahun terakhir sebagai salah seorang tenaga andalan perusahaan Home Industri Roti Sera, di Komplek Griya Cipta Utama Indralaya, Ogan ilir. Hembusan uap panas open roti tak membuat dirinya lemah dalam melaksanakan tugas dan merasa takut, bahkan dia enjoy saja walaupun sekali-sekali menjauh dari mesin karena menyeka kerimngat yang mengucur dari wajahnya.
"Ya udah biasa Wan kayak gini, jadi gak perlu takut. Alhamdulillah saya bisa begawe disini," tuturnya sambil mengotak atik tombol open panggangan roti dengan semangat, saat ditemui wartawan "Agung Post" di ruang kerjanya, belum lama ini.
Dengan penghasilan yang lumayan, dirinya yang kini masih berstatus lajang terkadang menyisihkan penghasilan untuk ditabung bahkan dikirimkan ke ibunya yang tinggal di desa. "Aku ni nabung Wan kalu kagek nak bebini, dak nyaroi umak di dusun," kata Ijal Tambi sambil memegang pundak wartawan "Agung Post" dengan gayanya berseloro.
Wajah yang polos dengan penampilan bersahaja gaya petinju Muhammad Ali, Ijal Tambi, dikenal sosok ramah dan ringan tangan. Walaupun rasa capek yang kerap ia rasakan, namun dirinya tetap berusaha memberikan yang terbaik dalam melaksanakan pekerjaannya dan bahkan dirinya sering membantu rekan kerja lain dalam menyelesaikan tugas. Mudah-mudahan, Mak Sera dan Yuk Sera dak lamo lagi naikkan pulo gajiku, harap ijal seraya menekan tombol HP barunya, ecaknyo tu nelpon cewek...jal-jal cak idak bae, hebat jugo awak ni, celetuk Mang Kadim sambil nyuil pinggangnyo dari belakang.
"Betul, Ijal terkadang melok membungkus roti dan menyusun roti kedalam keranjang, meski bukan tugasnya" kata, Edy, rekan seprofesinya.
Pada saat kecil dirinya mengaku bercita-cita ingin menjadi Tentara tapi apalah daya harapan itu kini hanya menjadi sebuah angan-angan yang tak mungkin diwujudkan, krisis menimpa perekonomian keluarganya berimbas pada dirinya yang mau tidak mau harus menerima kenyataan ini. Cuma masih ado arepan kalu bae pacak jadi Satpam, tutur Ijal yang katanya sekarang sedang ikut paket B dan mudah-mudahan pacak ke Paket C.
Ijal, yang pada saat itu sedikit mengalami defresi kemudian bangkit kembali berkat bantuan moral kedua orang tua yang selalu mendukungnya untuk bersemangat menjalani hidup yang penuh tantangaan ini.
Kepada pemerintahan dirinya berharap untuk memperhatikan rakyat kecil seperti dirinya, karena kesejahteraan rakyat kecil amat penting ketimbang yang lainya.
"Kan katanya pemerintah itu, bekerja untuk rakyat kecil pas kampanye. Tolong dong dibuktikan, jangan tebar semyum, duit, dan janji pada saat itu saja oke," ujarnya mengakhiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar