Indralaya Agung Post
Selama bulan puasa dan hingga saat ini masalah keamanan beberapa Desa di Kabupaten Ogan Ilir (OI) sedikit terusik dan sudah sangat meresahkan warga, seperti di Desa Sukaraja Lama Kecamatan Indralaya Selatan, Desa Arisan Gading Kecamatan Inderalaya Selatan, dan Dusun Tanjung Raja Kelurahan Inderalaya Raya.
Kapolres OI, AKBP Aman Gane, melalui Kasat Reskrim Polres OI, AKP Tri Wahyudi didampingi KBO Reskrim, IPDA Hermansyah SAg menjelaskan, telah menerima laporan dari korban yang bernama Mariati, warga Karangendah Rt 07 Rw 03 Kabupaten Muaraenim, dijamret pelaku kejahatan saat berkendaraan bersama suami melintasi jalan desa Sukaraja Lama dusun 2 Indralaya Selatan OI.
Akibat kejahatan tersebut korban mengalami kehilangan sebuah Hp seharga satu juta rupiah dan STNK, raib digasak pelaku. Modus kejahatan ini dilakukan oleh dua orang yang sama mengendarai sepeda motor jenis bebek dengan cara memepet korban. Begitu pelaku melihat korban telah terdesak saat melewati jalan yang rusak, pelaku merampas tas gendong yang berisi Hp dan STNK. Saat ini pelaku sedang dalam penyelidikan oleh pihak Kepolisian OI.
Berdasarkan pantauan "Agung Post" diperoleh informasi beberapa tindak kejahatan telah sering terjadi, seperti di Desa Arisan Gading Kecamatan Indralaya Selatan, dialami oleh Bidan Desa yang meminta namanya tidak ditulis, mengalami kerugian kehilangan cincin tunangan, ditodong pelaku yang berjumlah dua orang.
Bukan itu saja, menurut warga Desa Sukarajalama Kecamatan Indralaya Selatan, Rom (54) mengatakan, tindak kejahatan di Desanya ini sering terjadi, tapi sepertinya tidak tercium oleh aparat Kepolisian OI, warga sudah begitu resah, dan berharap aparat Kepolisian OI bertindak cepat, agar tidak terjadi lagi korban berikutnya.
Senada dengan itu, Ivan warga Komplek Serumpun Indah menungkapkan, beberapa minggu terakhir dirinya sering mendengar adanya aksi kejahatan di dusun Tanjung Raya yang lokasi dengan komplek Serumpun Indah.
Sementara itu, Kepala Kantor Departemen Agaman OI, Drs Janaludin mengatakan, pelaku tindak kejahatan betul-betul sudah tidak punya moral, ini akibat dari kurangnya penghayatan terhadap nilai-nilai agama. Depag OI dalam upaya memperbaiki moral dan agama, telah banyak melakukan berbagai kegiatan, dengan membentuk petugas Penyuluh Honorer Agama (PAH) disetiap kecamatan dan desa dituangkan dengan surat keputusan dan diberikan honor yang dibayar persmester. Tenaga PAH tersebut diangkat atas usulan KUA masing-masing kecematan dan di SK kan berlaku selama satu tahun, bahkan bagi yang mempunyai potensi sesuai bidangnya dapat diusualan untuk diangkat sebagai PNS Depag.
Demikian juga halnya Kepala Bagian Kesra OI, Drs Winarno, upaya menanggulangi meningkatnya gangguan kamtibmas di OI sudah menjadi perioritas Pemkab OI, ini terbukti diseluruh line perbaikan kesejahtraan masyarakat dilakukan, sehingga kalaupun itu masih terjadi, tentunya ada paktor X yang sudah jadi budaya pelaku. Peranan pendidikan moral harus menjadi acuan, Depag OI dan MUI OI harus lebih berperan lebih aktif.
Hal senada juga disampaikan Kabag Perekonomian OI Abulhoir, jika saja warga tetap bekerja keras menempuh jalan halal, seperti berkebun, tani dan nelayan serta usaha lainnya yang sah, maka kebutuhan hidup dapat diatasi, dan tentunya tidak harus menumpuhnya dengan jalan melakukan tindak kejahatan sehingga membuat suasana tidak aman dan setabil.
Lebih lanjut dikatakan, memang terkadang banyak orang yang hanya bermalas tetapi ingin hasil maksimal. Orang yang ingin selamat hidupnya didunia dan diakhirat seharusnya tetap berada pada koridor kebenaran.(gus)
Sabtu, 17 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar