SEBAIT syair lagu yang biasa terdengar ditelinga kita. Syair lagu inilah yang mengumpamakan kisah kehidupan cinta Q dan dirinya dengan gaya AQ. Q dan AQ saling mencintai, sehingga tidak bisa membedakan hubungan keluarga diantara kami. Cinta kami tumbuh dengan sendirinya. Seharusnya Q menyadari ketika cinta itu datang, disaat cinta itu bersemi.
AQ berasal dari keluarga berada, keluarga yang menyambut baik hubungan kami. TCinta itu kami jalani seperti pasangan kekasih lainnya. Jalan-jalan, makan bareng, dan hampir setiap minggu bikin acara. Suatu hari kami naik perahu keseberang desa bersama teman-teman dengan membawa makanan.
Tempat yang indah dan panorama rumput hijau membentang kesejukan alam menakjubkan." MasyaAllah Ciptaan Tuhan Yang begitu sempurna "Fikir Q. Kebahagiaan itu datang berulang-ulang kali, Moment terindah itu selalu menghampiri Q. Seirang kebahagian itu, tak luput pula teguran orang tua Q terdengar ditelinga Q. Tetapi semua itu Q anggap tantangan yang harus Q jalani menguji sejauh mana kekuatan cinta Q. Q berharap AQ cinta terakhir Q, tempat Q berlabu selamanya. Sejauh hubungan ini Aq mampu melawan rintangan apapun, baik dari orang tua maupun godaan dari luar.
Pertemuan kami hanya 1 minggu sekali, perjanjian pun terucap tuk saling setia dan menjaga hubungan ini. Kian lama pertalian ini terjalin. Tiba-tiba malam minggu AQ tak datang menemui Q. Tapi Q berusaha tuk menepis rasa curiga. Kejadian itu berulang lagi hingga 3 minggu berikutnya. Ketika Q tanya jawabnya lantang dan lugas "Tidak ada masalh apa-apa". Q hanya bingung dan bertanya-tanya "Apa kesalahan Q hingga Aq menghindar dari Q? Tiada pertemuan, tiada lagi kelembutan seperti dulu lagi.(Wirda)
Minggu, 18 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar